Malang, 23 Februari 2025 — OSIS SMAN 9 Malang telah melaksanakan Smanawa Green Action Day (SGAD), salah satu program kerja OSIS Sekbid 4 yang melibatkan seluruh perwakilan kelas untuk menjadi relawan dalam membersihkan sampah di area yang telah ditentukan. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, diawali dengan kumpul kedatangan peserta di lobi sekolah, dilanjutkan dengan absensi peserta.
Dalam SGAD tahun ini, area utama yang dibersihkan adalah Sungai Sudimoro, yang terletak di belakang sekolah. Lokasi ini dipilih karena kondisi sungai yang terlihat cukup kotor dan berpotensi menimbulkan banjir akibat sumbatan sampah. “Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, nyaman, dan sehat, terutama mencegah penyebaran bakteri dari sampah yang berserakan,” ujar Alfira, salah satu panitia yang bertanggung jawab atas jalannya acara.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang peduli lingkungan, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan kepada siswa. Pak Totok, selaku guru pembimbing, menjelaskan bahwa program peduli lingkungan di sekolah sebenarnya sudah ada sejak lama, namun setiap generasi memiliki tingkat kepedulian yang berbeda-beda. “Diharapkan dengan adanya SGAD, siswa semakin sadar bahwa kebersihan adalah bagian dari iman, serta memiliki inisiatif dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar,” tuturnya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta yang terdiri dari perwakilan kelas dikelompokkan ke dalam beberapa tim untuk membersihkan area tertentu. Pembagian tugas dilakukan dengan membagi alat seperti sabit, sekop, dan trash bag secara merata. Beberapa siswa bertugas mengangkat sampah dari aliran sungai, sementara yang lain memilah sampah untuk dibuang dengan benar.
Menurut Arul, salah satu peserta dari kelas X-3, kegiatan ini memberikan pengalaman unik. “Rasanya campur aduk, semangat tapi juga penuh tantangan. Apalagi tadi sempat melihat ular,” ujarnya sambil tertawa. Namun, ia mengakui bahwa kegiatan ini memiliki dampak positif, terutama karena sungai belakang sekolah sering mengalami banjir akibat tersumbatnya aliran air oleh sampah.
Antusiasme peserta juga terlihat saat mereka bekerja sama membersihkan sungai dengan penuh tanggung jawab. Beberapa nama seperti Eka, Faiz, Titan, dan Kak Afrida disebut sebagai peserta yang paling aktif dalam bekerja. Dengan pembagian alat dan tugas yang jelas, kegiatan ini berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
Dengan suksesnya SGAD tahun ini, OSIS berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang dan menjadi budaya positif di SMAN 9 Malang. “Kami ingin menanamkan kebiasaan baik kepada siswa agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di tempat lain,” tambah Alfira.
Dukungan dari guru dan siswa dalam kegiatan ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil. Dengan semakin banyaknya generasi muda yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan, diharapkan lingkungan yang bersih dan sehat bisa terwujud, baik di sekolah maupun di masyarakat luas.
