Malang, 31 Januari 2025 — SMAN 9 Malang telah melaksanakan Jum’at Kreasi, sebuah acara seni dan kreativitas yang kali ini memiliki makna khusus karena bertepatan dengan purna tugas kepala sekolah, Ibu Dra. Sri Setyawati, M.Pd. Acara yang diadakan setiap hari Jumat di minggu akhir setiap bulan. Kegiatan ini melibatkan seluruh warga sekolah sebagai wadah bagi siswa untuk menampilkan kreativitas mereka serta membiasakan diri untuk tampil percaya diri di atas panggung.
Acara Jumat Kreasi berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta sambutan dari Kepala Sekolah. Setelah itu, berbagai penampilan dari tiap angkatan memeriahkan acara dengan keberagaman bakat yang dimiliki siswa. Angkatan kelas 12 tampil dengan pertunjukan band yang membawakan lagu-lagu penuh semangat. Setelah itu, kelas 11 menghadirkan tarian serta drama musikal yang ditutup oleh flashmob. Dan terakhir, kelas 10 menyajikan drama musikal dengan tema mental health dan perundungan, yang kemudian ditutup dengan penampilan band dari angkatan yang sama.
Setelah seluruh rangkaian acara utama selesai, anggota OSIS dan MPK membentuk lingkaran di tengah lapangan, diikuti oleh seluruh warga SMAN 9 Malang. Mereka berkumpul untuk memberikan kenang-kenangan terakhir kepada Ibu Dra. Sri Setyawati, M.Pd. yang akan menyelesaikan tugas terakhirnya sebagai kepala sekolah. Dalam suasana penuh haru, Ketua OSIS dan Ketua MPK maju ke tengah lingkaran mewakili seluruh siswa untuk menyampaikan kata-kata perpisahan sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi kepada Ibu Dra. Sri Setyawati, M.Pd atas dedikasi serta pengabdiannya selama memimpin sekolah selama ini.
Persiapan acara ini telah dimulai sejak awal Januari 2025, dengan latihan intensif yang dilakukan sejak 20 Januari 2025. Para peserta menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan waktu, tempat latihan yang tidak selalu tersedia, hingga kendala komunikasi dalam koordinasi antarpeserta. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mereka berinisiatif untuk lebih sering bertemu dan berdiskusi secara langsung di luar jadwal latihan guna memperkuat solidaritas serta membangun kekompakan tim. Selain itu, mereka juga mencari alternatif lokasi latihan agar persiapan dapat berjalan lebih efektif.